Perbedaan Lovebird – Tahukah Anda, ternyata terdapat beberapa perbedaan lovebird klep, barong dan non klep kacamata? Lovebird menjadi salah satu jenis burung dengan paruh bengkok yang sangat digemari oleh para pecinta burung.
Burung lovebird sendiri memiliki banyak jenis. Beberapa jenis yang ada di Indonesia adalah jenis klep, barong dan non klep yang tidak memiliki kacamata. Apabila, Anda baru saja ingin memelihara atau membudidayakan burung lovebird, maka penting untuk mengetahui beberapa perbedaan yang ada.
Apa Saja Perbedaan Lovebird Klep, Barong dan Non Klep Kacamata?
Burung lovebird merupakan burung yang berukuran kecil. Tinggi tubuhnya hanya mencapai 13 hingga 17 cm dengan bobot sebesar 40 hingga 60 gram saja. Burung ini dapat dikatakan sebagai burung yang memiliki siat sosial sehingga dapat dijinakkan.

Nama lovebird sendiri didapat berdasarkan perilaku umum yang diamati pada jenis burung ini. Burung ini senang duduk berdekatan dan saling menyayangi pasangannya. Umur rata-rata yang bisa dicapai oleh burung ini adalah 10 tahun hingga 15 tahun lamanya. Agar burung lovebird dapat hidup tahan lama, diperlukan beberapa perawatan yang sesuai.
Mengingat terdapat beberapa jenis burung lovebird di Indonesia, tentu Anda harus mengetahui perbedaannya terlebih dahulu agar bisa memberikan perawatan lovebird yang tepat berdasarkan jenis burung tersebut.
Berikut ini perbedaan antara burung lovebird klep, lovebird barong dan lovebird non klep :
1. Lovebird Klep
Burung lovebird klep memiliki bulu yang berwarna hijau di bagian punggung, dada hingga sayapnya. Leher lovebird klep memiliki warna kuning keemasan dan berubah menjadi oranye gelap di bagian atasnya. Pada kepala bagian atasnya, terdapat warna hijau olive dan paruh yang berawarna merah cerah.

Bagian atas permukaan ekornya pun, biasanya berwarna ungu atau biru. Ciri khas lovebird klep yang paling mudah untuk dilihat adalah terdapat lingkaran putih di sekitar matanya. Lingkaran putih itulah yang membuat burung ini dinamakan sebagai lovebird klep atau lovebird kacamata.
Uniknya, perbedaan jenis kelamin pada burung jenis ini sulit sekali untuk dilihat. Dalam membedakan jenis kelaminnya, pemilik diharuskan untuk melakukan tes DNA atau melihat perilaku burung tersebut pada saat bertengger.
Biasanya, burung betina akan duduk atau bertengger dengan kaki yang lebih jauh daripada burung betina. Hal ini dikarenakan panggul burung betina cenderung lebih lebar ketimbang panggul burung lovebird jantan.
Salah satu yang menjadi daya tarik burung lovebird adalah suara kicauannya yang tinggi. Selain itu, burung ini juga dapat terbang dengan cepat hingga mengeluarkan suara kepakan sayap.
Jenis burung ini merupakan burung lovebird yang paling mudah ditemukan di pasaran. Kebanyakan orang lebih mengenal burung lovebird jenis ini. Selain memiliki suara kicauan yang indah, burung ini juga mudah jinak kepada pemiliknya. Maka dari itu, burung jenis ini sangat cocok untuk dipelihara.
Umumnya, lovebird memiliki paruh yang kuat. Hal inilah yang membuat lovebird jenis ini menjadi burung pengunyah yang rajin. Lovebird klep dapat mengunyah benda-benda asing yang bukan makanannya. Maka dari itu, jangan sekali-kali menaruh benda asing di kandang.
Pakan yang biasa diberikan, biasanya berupa biji-bijian dan buah-buahan. Burung ini juga dikenal sebagai peminum yang banyak, maka dari itu Anda perlu rajin untuk mengganti air minum di kandangnya.
Tak seperti kebanyakan burung lain yang dapat hidup sendiri, burung jenis ini harus melalui masa hidupnya bersama pasangannya. Maka dari itu, setidaknya Anda harus membeli sepasang burung lovebird untuk dipelihara agar burung tidak stres.
2. Lovebird Barong
Lovebird barong sering disebut sebagai lovebird mandul. Pasalnya, burung jenis ini tidak dapat memiliki keturunan, maka dari itu orang-orang lebih sering menyebutnya sebagai burung mandul.

Sebenarnya, burung barong merupakan hasil perkawinan silang antara lovebird klep dan lovebird non klep. Tak mengherankan apabila burung ini kemudian disebut juga sebagai lovebird semi klep.
Berdasarkan genetikanya, penyebab lovebird barong tidak dapat memiliki keturunan adalah karena jumlah kromosomnya yang ganjil. Hal inilah yang kemudian menyebabkan kaprikornus selalu gagal ketika terjadi pembuahan. Tentu saja, alasannya karena jumlah kromosomnya tidak dapat dibagi rata.
Ciri-ciri dari burung lovebird barong ini pun hampir sama dengan lovebird klep, namun bulatan di sekitar matanya sangat tipis. Berbeda halnya lovebird klep yang bulatannya dapat terlihat dengan jelas.
Selain itu, burung jenis ini juga memiliki paruh berwarnya oranye atau kuning serta di bagian kepala hingga lehernya, memiliki warna yang cukup unik. Perlu diingat bahwa lovebird barong juga tetap dapat bertelur. Namun, telur tersebut tidak akan menetas karena isinya yang kosong atau tidak terdapat embrio di dalamnya.
Jika, Anda ingin mencari jenis burung lovebird yang murah, mungkin jenis burung ini merupakan pilihan yang tepat.
3. Lovebird Non Klep
Kebanyakan para pecinta burung, sering menyebut burung jenis ini sebagai lovebird non klep. Burung jenis ini berbeda dengan burung lovebird yang biasanya dikenal oleh banyak orang. Pada burung lovebird non klep, bulunya memiliki warna hijau yang didominasi dengan sedikit warna merah muda bergradasi di bagian wajah serta dadanya.

Istilah non klep sendiri didapat berdasarkan lingkaran putih di sekitar mata burung yang tidak terlalu tebal apabila dibandingkan dengan jenis lovebird klep. Lovebird ini juga memiliki ukuran tubuh yang lebih besar ketimbang jenis klep.
Selain itu, lovebird non klep memiliki karakter yang tidak terlalu agresif sehingga lebih mudah dalam berinteraksi dengan manusia. Karakter tersebutlah yang kemudian membuat banyak orang menjadikan lovebird non klep sebagai hewan peliharaan FF atau Free Fly yang sengaja dilatih agar dapat terbang bebas di luar kandang.
Tak perlu khawatir saat Anda melepas burung tersebut dari kadangnya karena lovebird non klep dapat kembali lagi kepada sang pemiliknya. Biasanya, karakter tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sekitar serta perlakuan pemiliknya terhadap burung tersebut.
Walaupun, terdapat beberapa perbedaan antara lovebird klep dan non klep tetapi pola makan serta perilaku berkembang biaknya tidak berbeda jauh. Harga di pasaran yang biasanya ditetapkan untuk lovebird non klep sekitar Rp 80 ribu hingga Rp 200 ribu rupiah untuk satu ekornya.
Namun, beberapa tempat jual burung bisa saja menetapkan harga yang berbeda. Hal tersebut bisa disebabkan karena adanya pengaruh dari tingkat kejinakkan burung tersebut, jenis mutasinya, data indukannya hingga data DNA burung lovebird. Semakin lengkap datanya, maka harganya semakin mahal. Hal tersebut juga berlaku pada tingkat kejinakkan burung.
Apabila, Anda menginginkan burung lovebird untuk mengikuti lomba kicau burung, maka lovebird non klep bukanlah pilihan yang tepat. Lovebird non klep berbeda dengan lovebird klep yang memiliki kemampuan berkicau dengan suara tinggi.
Burung jenis ini tidak memiliki kemampuan berkicau dengan suara tinggi seperti halnya lovebird klep. Selain itu, apabila Anda berpikir untuk melakukan kawin silang antara lovebird klep dan non klep maka sebaiknya pikiran itu dihilangkan saja.
Terjadinya perkawinan silang antara jenis lovebird yang berbeda dapat meningkatkan risiko terlahirnya anakan burung yang memiliki karakteristik buruk bahkan dapat membunuh burung lovebird yang lainnya.
Penutup
Mendengarkan kicauan burung lovebird di pagi hari merupakan hal yang sangat indah untuk didengarkan setiap hari. Namun, setiap burung lovebird tidak dapat disamakan karena nyatanya terdapat jenis burung lovebird yang tidak memiliki kemampuan dalam berkicau dengan indah.
Meskipun begitu, tentunya setiap jenis burung lovebird tetap memiliki keunikan dan kelebihannya masing-masing. Maka dari itu, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui perbedaan burung lovebird klep, barong dan non klep kacamata terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli sepasang lovebird.