Rangkong badak adalah burung dengan nama latin buceros rhinoceros yang memiliki habitat di Hutan Kalimantan.
Sebagian besar masyarakat menyebut burung ini dengan sebutan burung enggang, Julang dan Kangkareng.
Orang Malaysia biasanya menyebut burung Rangkong Badak ini dengan sebutan burung kenyalang.
Ciri-Ciri Rangkong Badak
Burung Rangkong Badak memiliki paruh besar berbentuk seperti tanduk sapi & pelindung kepala warna oranye & merah. Warna oranye & merah pada kepala burung ini berasal dari kelenjar minyak yang terdapat di atas ekor mereka.
Mata pada burung jantan memiliki warna merah dengan lingkar hitam, sedangkan pada burung betina matanya berwarna putih dengan lingkar merah .
Burung ini termasuk besar dengan ukuran mencapai 90 hingga 100 cm, warna bulu nya didominasi warna hitam dengan kaki dan area pada bagian sekitar kloaka berwarna putih, pada bagian ekor warna bulu nya didominasi warna putih dengan garis pita berwarna hitam.
Burung Rangkong Badak jantan memiliki berat sekitar 2.465 hingga 2.960 g (2,46 hingga 2,96 Kg ) sedangkan burung betina beratnya mulai dari 2.040 hingga 2.330 g (2 hingga 2,3 Kg).
Burung Rangkong Badak memiliki bentang sayap hingga 1.5 meter
Foto burung rangkong badak
Suara burung rangkong badak
Habitat Rangkong Badak
Burung Rangkong Badak hidup di ketinggian hingga 1.400 meter di atas permukaan laut pada daerah yang luas di hutan dataran rendah dan perbukitan primer lalu meluas ke hutan sekunder tinggi hingga kawasan hutan rawa.
Dikutip dari BirdLife International 2001 dan Trisurat et al. (2013), Burung Rangkong Badak berasal dari beberapa wilayah di Asia tenggara seperti semenanjung selatan Thailand, Sabah, Sarawak, semenanjung Malaysia, Kalimantan, Sumatera, Jawa dan Brunei.
Pola Makan
Makanan utama Burung Rangkong Badak adalah buah-buahan, namun burung ini juga kerap memakan telur burung juga hewan-hewan kecil seperti katak pohon, kadal dan artropoda.
Ketika mencari makan, burung ini kerap melintas di kawasan perkebunan warga hingga kawasan pertambangan.
Prilaku Berkembang Biak
Burung Rangkong Badak berkembang biak tidak mengenal musim. Mereka biasanya membuat sarang dalam rongga pepohonan alam dengan ketinggian 9 hingga 15 meter.
Didalam sarangnya, Burung Rangkong Badak betina akan bertelur 1 hingga 3 butir telur, nantinya akses masuk kedalam sarang pada rongga pohon akan ditutup menggunakan lumpur atau kotoran dan hanya menyisakat lubang kecil untuk burung jantan memberi makan kepadanya.
Telur burung Rangkong Badak akan dierami oleh induk betina selama 37 hingga 46 hari sampai akhirnya menetas.
Manfaat burung rangkong badak
Meskipun burung ini termasuk kedalam daftar satwa yang dilindungi, namun Masyarakat di Indonesia biasanya menggunakan paruh dan pelindung kepala dari burung rangkong badak sebagai cinderamata.
Beberapa orang juga memburu burung ini untuk dimakan dagingnya.
Status Konservasi
Burung rangkong badak tercantum dalam daftar hewan yang dilindungi oleh UU No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa.
Dan sejak tahun 2018, IUCN Red List mengategorikan burung rangkong badak ini sebagai spesies yang rentan terancam kepunahan.
Karena banyak masyarakat yang melakukan perburuan ilegal terhadap burung ini dan perusakan hutan di habitatnya untuk perkebunan sawit dan proyek tambang, spesies ini diduga akan mengalami pengurangan populasi yang cukup drastis selama tiga generasi berikutnya.
Daftar Rujukan
- Conservation of Hornbills in Thailand (Konservasi Rangkong Badak Di Thailand), Pilai Poonswad et al. (2013)
- Kemp, A.C.; Boesman, P.; Sharpe, C.J. 2018. Black Hornbill (Anthracoceros malayanus). Barcelona – https://www.hbw.com/node/55906
- BirdLife International (2001) Threatened Birds of Asia: the BirdLife International Red Data Book. Cambridge: Birdlife International, 2001.
- Rhinoceros hornbill (Buceros rhinoceros 110cm) 4K and 1080 HD video (Youtube/Cede Prudente)